Etika Profesionalisme dalam bidang Teknologi
Informasi
Etika
Dalam bahasa Yunani, etika berasal dari kata ”Ethos”
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa
latin, etika berasal dari kata “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan
yang baik (kesusilaan) serta menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran
manusia.Etika terdiri dari 2 bentuk, yaitu :Etika Umum yaitu etika yang
membahas bagaimana seseorang bertindak secara etis.
Etika Khusus yaitu penerapan moral dasar dalam
bidang khusus, misalnya dalam bidang bisnis atau bidang lainnya.
Profesionalisme
Profesionalisme merupakan kualitas yang wajib
dimiliki oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme adalah :
· Memiliki keterampilan dan kemahiran dalam suatu
bidang
· Memiliki ilmu dan pengalaman dalam membaca situasi
dan menganalisis masalah agar dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
· Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga
dapat mengantisipasi perkembangan lingkungan
· Bersikap mandiri dan terbuka dalam menyimak dan
menghargai pendapat orang lain namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi
diri dan perkembangannya
TSI
TSI (Teknologi Sistem Informasi) merupakan sistem
pengolahan data menjadi informasi secara elektronis dengan menggunakan sarana
komputer, telekomunikasi atau sarana elektronis lainnya.
Etika & Profesionalisme TSI dibutuhkan agar
mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi,
menginvestasikan dan mendefinisikan etika dalam teknologi informasi serta agar
mampu menemukan masalah dalam penerapan etika TSI.
Jadi dalam etika dan profesi dalam teknologi
informasi yang pertama adalah harus dapat dipertanggung- jawabkan terhadap
pekerjaan itu beserta hasilnya dan juga terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain. Kedua, etika profesi harus memberikan kepada siapa saja
yang menjadi haknya. Yang terakhir, setiap professional mempunyai dan
mendapatkan kebebasan dalam menjalankan profesinya, dapat disimpulkan bahwa Etika
& Profesionalisme TSI adalah sikap/perilaku seseorang yang bekerja sesuai
aturan/standar moral yang berlaku dalam teknologi sistem informasi.
Etika Profesionalisme IT
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh
seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam
menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT
harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu
software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
contoh ciri - ciri profesionalisme di bidang IT
adalah :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan
teoretis
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan
teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus
untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya
ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoretis.
5. Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan
keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses
sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa
dipercaya.
7. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan
pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi
para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya
sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang
lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling
tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut
bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar